Terapi Mindfulness untuk Mengatasi Stress pada Remaja




Sama halnya dengan orang dewasa, stress bisa berdampak negatif pada tubuh remaja. Hanya saja perbedaannya pada penyebab stress dan cara mengendalikan stress tersebut. Sumber-sumber potensi stress berbeda-beda yaitu dari faktor lingkungan, faktor organisasi, dan faktor pribadi. Manisfestasi dari stress bisa berupa depresi, kecemasan, pola makan tidak teratur, penyalahgunaan obat sampai penyakit yang berhubungan dengan fisik seperti pusing dan  ngilu pada sendi.
Stress pada remaja biasanya dipicu beberapa kejadian. Misalnya, tekanan dari keluarga, kehilangan orangtua atau sesuatu yang disayangi, konflik keluarga seperti perceraian dan pertengkaran orangtua. Tanpa keikutsertaan orangtua dan orang dewasa lainnya secara terus-menerus dalam memberikan petunjuk akan menghancurkan kesehatan psikis bahkan fisik mereka sendiri.
Seorang remaja yang mulai mengalami gejala stress harus segera ditangani. Salah satu cara mengobatinya dengan terapi mindfulness. Mindfulness adalah suatu sikap penuh kesadaran pada hal yang terjadi saat ini dengan mengalihkan pengalaman lain dan menarima sepenuhnya tanpa penilaian (Mace,2008).Mindfulness ini tentunya sangat aman dan tidak berbahaya. Metode ini mengajarkan remaja untuk berhenti sejenak dan fokus pada apa yang ada di hadapan remaja.

Berikut beberapa tipe mindfullness yang sering digunakan:
1. MBSR (Mindfulness-Based Stress Reduction)
MBSR adalah berupa program meditasi yang dimanfaatkan untuk menimalisir penderitaan yang disebabkan oleh gangguan fisik, psikosomatis, dan psikiatrik. (Fjorback, Arendt, Orabel, Fink, dan Walach, 2011). MBSR yang dilakukan dalam 8 mingggu dipercaya dapat mereduksi imtom stress, kesemasan dan depresi atau membantu pasien untuk mengatur simtom-simtom yang muncul (Koszyeki, Benger, Shilk dan Bradwejn, 2007).
2    2. MBCT (Mindfulness-Based Cognitive Therapy)
MBCT berupa adaptasi dari program MBSR MBCT merupakan terapi kognitif dan lebih berfokus pada pemikiran MBSR. MBCT digunakan untuk mendeteksi dan ketidaksesuaian cara pikir untuk mencegah munculnya kembali depresi (Kuyken, Byford dan Taylor, 2008).







Sumber:
Fjorback, L. O., Arendt, M., Ornbol, E., Fink, P., & Walach, H. (2011). Mindfulness-Based Stress Reduction and Mindfulness-Based Cognitive Therapy – a Systematic Review of Randomized Controlled Trials. Acta Psychiatrica Scandinavica, 124, 102-119.
Kuyken, W., Byford, S., & Taylor, R. S. (2008) Mindfulness-Based CognitiveTherapy to Prevent Relapse in Recurrent Depression. Journal Consult Clinical Psychology, 76, 966–978.
Nila Audini. (2018). Efektivitas Pelatihan Mindfulness Dalam Menurunkan Kesepian Remaja Di Panti Asuhan Skripsi. Program Studi PsikologiFakultas Psikologi Dan KesehatanUniversitas Islam Negeri Sunan AmpelSurabaya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Kita Cegah Diabetes dengan Praktis